Perkenalkan nama saya adalah Vicky Indrafusa. Saya adalah mahasiswa Fast Track dari jurusan Teknik Metalurgi dan Material FTUI. Peminatan yang saya ambil pada jenjang Magister adalah Korosi. Saya memilih peminatan Korosi karena permasalahan korosi sering kali ditemukan pada industri Oil dan Gas. Permasalahan korosi juga menjadi pengeluaran terbesar pada industri Oil dan Gas. Permasalahan korosi pasti terjadi pada setiap material, hingga muncul ungkapan “Corrosion Never Sleep”. Dengan mengambil peminatan korosi, saya berharap bisa sedikit menguasai ilmu Korosi, sehingga dapat sedikit membantu mengatasi permasalahan korosi pada industri Oil dan Gas di Indonesia.
Pada posting pertama kali ini, saya akan terlebih dahulu menjelaskan mengenai perkuliahan Magister pada Teknik Metalurgi dan Material FTUI sebagai tempat saya menimba ilmu. Teknik Metalurgi dan Material merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari mengenai proses produksi, karakterisasi, pemilihan dan disain material teknik (engineering materials). Secara fungsional, peran seorang magister teknik antara lain mendisain material baru/modifikasi, mengembangan proses manufaktur baru/modifikasi, seleksi material, karakterisasi struktur dan sifat material dan menganalisis bila terjadi kegagalan dalam penggunaannya. Pendidikan magister program studi Teknik Metalurgi dan Material bertujuan untuk menghasilkan Magister Teknik (MT) yang memiliki kemampuan dalam menentukan dan merekayasa, memproses pembuatan dan mengendalikan sifat-sifat material logam maupun non logam. Selain itu lulusan Program Studi Teknik Metalurgi dan Material FTUI juga memiliki kemampuan untuk melakukan analisis kegagalan material akibat penggunaanya.
Pada peminatan korosi ada beberapa mata kuliah yang menjadi mata kuliah keahlian bidang korosi, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Prinsip Korosi
Konsep elektrokimia: dasar dan aplikasinya, definisi korosi, bentuk korosi, cost of corrosion, konsep elektrikal yang relevan dengan korosi, konsep kimia dan elektrokimia yang relevan, prediksi kecenderungan korosi secara termodinamika, elektrolit, kinetika korosi, over-potential (polarisasi), pasivasi, pengukuran kecepatan korosi, aspek metalurgi, bentuk-bentuk korosi, dan teori potensial gabungan, pengujian korosi (metoda kupon kehilangan berat, elektrokimia).
2. Proteksi Korosi
Teori dasar proteksi katodik, kriteria proteksi, sistem katodik proteksi dengan anoda korban, sifat material anoda korban dan pemilihannya, aplikasi proteksi katodik anoda korban, sistem proteksi katodik impressed current (ICCP), instrument untuk proteksi korosi, proteksi katodik pada lingkungan air laut, tanah, dan struktur dalam beton (semen), klasifikasi material, hubungan material dan lingkungan secara spesifik, petunjuk mendesain untuk pencegahan korosi, sifat ketahanan material baja tahan karat dan super duplex SS, ketahanan korosi material teknik yang umum dipakai (baja tuang, baja karbon , baja paduan rendah, nikel, aluminium, tembaga, seng, titanium dan paduan-paduannya, ketahanan korosi material bukan logam (rubber, plastic, composite, ceramic).
3. Korosi Lanjut
Pendahuluan, larutan encer dan air, aspek termodinamik korosi aqueous, kinetika korosi, aplikasi korosi aqueous di lapangan (korosi air laut, korosi bawah tanah, korosi pada lingkungan tanah), aplikasi korosi untuk logam selain besi, korosi atmosferik, reaksi oksidasi temperatur tinggi, termodinamika oksidasi, pertumbuhan lapisan oksida, sifat dan karakteristik oksida, pilling-bedworth ratio, laju reaksi oksidasi, pengaruh tekanan oksigen korosi di lingkungan spesifik, temperatur tinggi karburisasi, dekarburisasi, metal dusting, hot corrosion, pengujian korosi temperatur tinggi, proteksi material pada temperatur tinggi, material tahan temperatur tinggi, coating (aluminizing, chromizing, siliconizing). Studi kasus korosi.
4. Proses Pelapisan dan Inhibisi
Pelapisan (coating): metallic coating, tipe dan klasifikasi metallic coating, mekanisme proteksinya, electroplating dan electroless plating, anodizing, phosphating, chromatting, hot-dip galvanizing, service lie prediction, organic coating (paints), sifat organic coating, klasifikasi dan formulasi paints, mekanisme proteksinya, standard preparasi permukaan, metode aplikasi, cacat pelapisan dan kegagalan painting. Inhibisi; jenis, klasifikasi dan mekanisme inhibisi (inhibitor anodic, katodik, dan campuran), formulasi inhibitor korosi secara umum, aplikasi dan keterbatasan (untuk otomotif, pendingin air, sistem air minum, petrokimia dan refinery plant) VCI, material tahan karat pembentuk lapisan.
Tugas akhir saya membuat sumber tegangan DC untuk ICCP, apakah anda bisa memberikan refresi tentang ICCP ini, atau anda bisa memberikan saran buat saya? maklum saya kuliah jurusan listrik.
ReplyDeletemaksud pertanyaan anda, mungkin bisa diperjelas.
ReplyDeleteSumber tegangan dengan tipe DC sebenarnya bisa dihasilkan dengan menggunakan "Rectifier". Rectifier merupakan alat yang berfungsi untuk mengkonversi arus listrik dengan tipe AC menjadi arus listrik tipe DC.
Untuk informasi, ICCP (Impressed Current Cathodic Protection) hanya bisa menggunakan arus listrik dengan tipe DC, untuk melindungi material dari proses korosi (perkaratan).
Maaf ka mau tanya. Bisa tidak untuk s1 jurusan teknik mesin sedngkan magister ingin melnajutkan ke mamet dg peminatan korosi.. kalau bisa apakah ada syarat khusus untuk masuk ke sana?
ReplyDeleteTerima kasi